Bulan Puasa Di Rumah - Ramadan 1443 Hijriyah

 Dua belas bulan dalam satu tahun, ada satu bulan yang disebut bulan suci oleh umat Islam, yaitu bulan Ramadan. Bulan yang sering disebut-sebut sebagai bulan penuh berkah ini selalu disambut meriah oleh umat Islam di penjuru dunia manapun, termasuk Indonesia yang apalagi mayoritasnya menganut agama Islam. Di Indonesia, Ramadan disambut dengan begitu meriah dan suasananya selalu khas. Di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, serta dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. 

Di tahun 2022 ini, bulan Ramadan 1443 Hijriyah dimulai dari tanggal 3 April 2022. Saya menjalani ibadah puasa seperti biasanya, dengan keluarga di rumah. Suasana bulan Ramadan selalu saya sukai sejak kecil. Di bulan Ramadan, saya lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga karena saat makan sahur dan berbuka, kami kumpul di ruang tengah rumah. Tidak seperti hari biasa yang lebih sering makan sendirian di kamar. 

Bulan Ramadan di Jakarta sudah tentu selalu ramai. Di sekitar tempat tinggal saya, para remaja atau bahkan anak kecil selalu berkeliling untuk membangunkan sahur. Mereka menabuk gendang atau menggunakan alat yang dapat dipukul dan mengeluarkan bunyi. Cukup berisik, namun itu membantu warga untuk bangun dari tidur. Makan sahur selalu ditemani dengan masakan ibu yang lezat, kami menyantap sahur sambil menonton televisi. 

Di tempat tinggal saya, suasana Ramadan-nya mungkin tidak berbeda jauh dengan di kota lain. Saya tinggal di gang yang dekat dengan jalan raya. Jika berjalan menelusuri gang sampai ke jalan raya saat menjelang waktu berbuka, kita akan menemukan banyak sekali pedagang yang menjual makanan-makanan atau takjil yang biasa disajikan untuk berbuka; lontong isi, gorengan, dan kolak. Pedagang yang berjualan cukup banyak dan menjual makanan yang sama. Selain itu, ada pula pedagang minuman es seperti es buah dan es kelapa. Keadaan sore hari di sekitar rumah saya selalu ramai oleh orang-orang yang berburu makanan untuk buka puasa. Tidak jarang, jalan raya di depan gang rumah saya macet karena banyaknya pengendara motor yang berburu takjil.

Setelah berbicara mengenai sore hari yang digunakan untuk mencari takjil, saat mendekati adzan maghrib, masjid di dekat rumah saya biasanya mulai bersholawat dan suaranya terdengar jelas karena masjidnya terletak dekat dengan rumah saya. Suasana maghrib saat bulan puasa selalu menyenangkan. Saya bisa makan bersama keluarga dan melepas lapar haus setelah seharian berpuasa. Setelah berbuka dan salat maghrib, saya menunggu adzan isya dan bersiap-siap untuk salat berjamaah serta tarawih. Sejak munculnya Covid-19, saya selalu salat tarawih di rumah dengan keluarga saya. Kami menggelar karpet dan salat di atasnya dengan om saya sebagai imam. Meskipun tidak pergi ke masjid, saya tetap bisa salat tarawih berjamaah di rumah. 

Bulan Ramadan selalu menjadi bulan kesukaan saya dari sebelas bulan lainnya. Suasananya sangat khas dan selalu membuat rindu. Saya selalu berdoa agar senantiasa selalu dipertemukan dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun selanjutnya, sehingga saya bisa terus merasakan bagaimana rasanya suasana Ramadhan di sekitar rumah, atau mungkin di manapun saya tinggal.

Komentar