Esai Foto - Creative Wriitng

Photographed by Craig Mod (credit: https://www.nytimes.com/2022/04/25/travel/japan-kii-peninsula-pilgrimage-routes.html)

 Fotografi adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide cerita, peristiwa, dan lain sebagainya seperti halnya bahasa (R.M. Soelarko, 1978). Fotografi berperan merekam suatu peristiw
a, tempat, atau objek apapun dengan tujuan apa yang direkam atau ditangkap pada saat itu dapat dilihat dan dikenang kembali. Hasil fotografi tentu bukan hanya sekedar foto biasa, dibalik foto tersebut menyimpan cerita dan pikiran fotografernya dan kerap kali memiliki makna filosofis mengenai apa yang ingin disampaikan melalui foto tersebut. 

Fotografi dikenal dengan hasil tangkap gambar, namun seiring berjalannya waktu, muncul istilah fotografi esai atau esai foto yang digunakan untuk keperluan komunikasi massa yang dilakukan di media cetak. Esai foto menjadi salah satu karya jurnalistik yang bertujuan mendokumentasikan sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang banyak.

Menurut Arbain Rambey (2008:148), Dasar foto jurnalistik adalah gbungaan antara gambar dan kata.Keseimbangan data tertulis pada data teks gambar adalah mutlak. Caption sangat membantu informasi dan pengetian suatu imaji/gambar bagi masyarakat. Foto esai yang sangat professional sekalipun bahkan tetap memerlukan caption. Caption itu sendiri adalah unit atau bagian dasar dari foto jurnalistik. Menurut Iskandar (2007), esai foto adalah serangkaian foto-foto yang menggambarkan berbagai aspek dari suatu masalah yang dikupas secara mendalam dan diartikan sebagai rangkaian dari cerita atau nyata yang digambarkan melalui foto secara berurutan atau bercerita. 

Hal-hal yang berada dalam suatu karya esai foto yaitu foto itu sendiri dan teks atau caption yang menceritakan sesuatu dibalik foto tersebut. Foto-foto yang ada di dalam esai foto biasanya mengangkat suatu tema tertentu, dapat diambil dari tempat yang berbeda namun masih dengan tema yang sama. Esai foto menampilkan sudut pandang fotografer melalui foto serta cerita yang ditulis, biasanya mengenai suatu isu atau topik tertentu. 

Membahas esai foto, saya menemukan satu karya esai foto yang menarik perhatian saya. Esai foto karya Craig Mod yang dipublikasi di website New York Times ini berjudul A Long Walk in a Fading Corner of Japan. Esai foto ini membahas tentang Kii Peninsula atau Semenanjung Kii yang merupakan semenanjung terbesar di Pulau Honshu. Caption yang menjadi highlight pada esai foto tersebut bertuliskan "As is true throughout rural Japan, many of the once-vibrant villages on Honshu’s Kii Peninsula are aging into nothingness", yang berarti "Seperti yang terjadi di seluruh pedesaan Jepang, banyak desa yang dulu ramai di Semenanjung Kii tumbuh menjadi ketiadaan." 

Membaca tulisan dan melihat foto-foto yang tertera di esai foto karya Craig Mod ini membuat pembaca seperti diajak berjalan-jalan menelusuri Semenanjung Kii. Melihat potret yang ada, saya merasa seperti ada di sana dan dapat membayangkan bagaimana udara yang ada di sana. Foto-foto yang diambil cukup banyak disertai dengan cerita yang detail membuat saya dapat merasakan sepi yang ada di desa sana. Craig Mod mengambil potret tiap spot yang ada dengan tone yang terkesan teduh dan tenang. Oleh karena itu, saat membaca dan melihat foto-fotonya, saya merasa sedang berjalan di sana dan merasakan udaranya yang sejuk. Melalui esai foto karya Craig Mod ini membuat saya mengetahui kondisi yang ada di desa-desa di Semenanjung Kii, tempat yang penuh dengan pemandangan yang tenang dan indah, namun sepi seiring bertambahnya usia. 

"Saya berharap Anda semua — Anda semua yang membaca ini — dapat berteleportasi ke sini sekarang, tepat pada saat ini, dan saya dapat mengajak Anda berjalan-jalan mengelilingi salah satu kota semenanjung pada hari Minggu pagi, dengan langit biru dan sinar matahari, untuk menjadi saksi kebanggaan yang dengannya semua itu dipertahankan," tulis Craig Mod untuk menutup esai fotonya. Tulisan yang saya kutip ini menunjukkan bagaimana Craig Mod sangat ingin menunjukkan segala hal yang ada di Kii Peninsula kepada orang banyak. Namun, menurut saya, tanpa berteleportasi ke sana, melalui tulisannya pun saya sudah bisa membayangkan dengan baik bagaimana jika saya ada di sana.

Sumber:

http://mangihot.blogspot.com/2016/10/pengertian-esai-foto.html

https://camera.co.id/news/essay-photo-dan-photo-story/#.Ymy0s9pBzDc

https://www.infofotografi.com/blog/2012/07/membuat-foto-yang-bercerita-photo-story-essay/

https://www.nytimes.com/2022/04/25/travel/japan-kii-peninsula-pilgrimage-routes.html

https://repository.unikom.ac.id/66721/1/jurfot%2010%20%28foto%20essay%29.pdf

http://eprints.uny.ac.id/18388/1/Anas%20Bayu%20Hartanto%2007206241027.pdf

Komentar